03/09/16

PROFIL PESANTREN BAHRUL QIROAT

SANTRI SEDANG MEMPERAGAKAN JURUS JAMPANG

JAMAAH SEDANG ANTUSIAS MENGKIKUTI ISTIGHOSAH DI KEGIATAN HARI SANTRI
PONDOK PESANTREN
BAHRUL QIROAT AN-NAHDLOH KM.26
A.  Sejarah Pendirian
Pondok Pesantren Bahrul Qiroat An-Nahdloh didirikan pada tahun 2016, namun sebelumnya di tahun 2003 sudah direncanakan akan didirikan pesantren Bahrul qiro’at namun masih banyak kendala, diantaranya kurangnya dukungan para tokoh dan aparat sehingga Ust Suhadi selaku pendiri harus hengkang kaki untuk hijrah ke dusun lainnya untuk bekerja mengurus Musholah atas permintaan pemilik RS.Prikasih yang tempatnya ada di dusun hambulu. Selama mengabdi di Prikasih Suhadi harus berkeliling mengajar ngaji kaum bapak dari musholah ke musholah, masjid ke masjid yang ada di dusun Hambulu  selama 6 tahun.


Di tahun 2008 suhadi mendapat tawaran dari pengurus PBNU dalam pengembangan perguruan Tinggi NU untuk memulai mencari Mahasiswa di awal perkuliahan dikarenakan bangunan baru Sekolah Tinggi Agama Islam  NU yang berdiri disebidang tanah seluas 2,7 ha milik Bp.Dainal Tanjung yang ada diwilayah Dusun Hambulu belum memiliki Mahasiswa.
Akhirnya, Suhadi harus membantu menghidupkan kegiatan kampus STAINU. Dan dalam perjalanan membantu STAINU yang saat itu suhadi sebagai ketua MWC NU Kemang, suhadi pun mendapat tawaran untuk membantu pa Imam Syafei yang menjabat di Kasubdit Pekapontren Kementrian Agama Pusat saat itu untuk merintis berdirinya Lembaga Bina Santri Mandiri(LBSM), yang menampung  Mahasiswa dari pondok-pondok pesantren se-Indonesia, maka suhadi disamping membantu ngajar ia dengan Istrinya Asmiati harus mendirikan RA.Mutiara Bunda di bawah naungan LBSM.

Walaupun kegiatan mengaji anak-anak santri di wilayah KM.26 tak lagi dipegang oleh Suhadi, maka sejak ditinggalkan kegiatan mengaji dikelola oleh santrinya sendiri bernama Edih Soleh dan Irwan. Sejak Tahun 2012 akhir, beliau tetap eksis mengajar di masyarakat km.26 walaupun kegiatan mengajarnya padat di pesantren milik Ibu Nabilah Lubis di wilayah Ciseeng.

Pada tahun 2016 ini, Ust.Suhadi kembali ke kampung halamannya untuk kemudian ia kembali merintis kegiatan belajar mengaji bagi anak-anak disekitarnya dalam wadah pendidikan pesantren yang dirintisnya walaupun di bangunan majlis taklim dengan luas tanah 135m. Adapun awal kegiatan pesantren santri yang masuk berjumlah 47 orang. Suhadi sangat prihatin dengan kondisi anak-anak di sekitarnya  yang kesehariannya hanya disibukan oleh permainan game pokemon bahkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya hura-hura saja. Apalagi di desa dimana ia tinggalai belum ada pesantren yang terprogram  untuk melahirkan generasi penghafal qur’an, lahirnya qori, dan lahirnya generasi muslim yang peduli terhadap pendidikan agama.

Dengan tidak terprogramnya kegiatan belajar agama, maka ust.suhadi  mulai menggiatkan pengajian dengan sistem privat atau kursus bagi santri-santri yang dididikanya , yaitu mengawali kegiatan target mengaji setahun dengan program membaca qur,an dengan baik dan benar , menghapal  juz amma, dan menghapal do’a-do’a sholat. Setelah program tahun pertama tercapai maka ditahun kedua santri yang telah diluluskan harus mengikuti target tahun kedua yaitu, menghafal ayat-ayat hukum dan menghafal kitab jurumiyah dan tasrifan.

Rencana kedepan atas obsesi Ust Suhadi santri-santri yang didiknya mampu menjadi pioner-pioner agen of chang karena suhadi harus mencetak ulama yang ahli IT dan ulama yang mampu berinovasi dengan penguasaan skill yang siap pakai. Baik pada dunia teknologi, dunia seni, ataupun dunia olah raga.


KONDISI SOSIAL MASYARAKAT

Pondok Pesantren Bahrul Qiroat An-Nahdloh dibangun di atas tanah seluas 970 M3 di Dusun I Pondok Udik Rw.03, Daerah ini termasuk padat Penduduk walaupun tanahnya subur namun lahan kosong  yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian hanya sedikit sekali yang bisa digarap, karena lahan yang ada merupakan lahan bantaran setu milik pemerintah.

Dikarenakan Kondisi ekonomi masyarakat sekitar Pesantren pada umumnya sebagai buruh bangunan mencfapai 65%, petani 2%, pedagang 15%, sisanya 20% sebagai karyawan pabrik dan pegawai. Dengan kondisi ini sangat mempengaruhi karakter masyarakat sebagai buruh bangunan menjadi hal yang wajar apabila dengan keterbatasan pola pikir mereka karena tidak ditopang oleh pendidikan yang kurang memadai untuk diajak berpikir maju. Sudah barang tentu kondisi sosial semacam itu mengakibatkan kurangnya memikirkan masa depan anak-anaknya sebagai generasi yang harus dipersiapkan untuk kemajuan mereka.

MODEL KEPEMILIKAN/ PENGELOLAAN

Dalam pengelolaannya, Pondok Pesantren Bahrul Qiroat yang merupakan salah satu Pesantren yang bernafaskan Nahdlatul Ulama(NU) dikarenaka Pengasuhnya adalah seorang nadliyin yang memahami amaliyah dan pemikiran NU.
Sebagai sebuah Lembaga Pesantren yang baru saja hadir dengan ruangan yang kurang memadai, kegiatan ruangan pesantren sebelum berdirinya pesantren dimanfaatkan sebagai ruang anak-PAUD

MODEL PENDIDIKAN

Dengan Beroperasinya Pesantren Bahrul Qiroat An-Nahdloh memiliki beberapa garapan program yang harus terwujud, yaitu :

a. Marhalah Binadzri
Tingkatan ini diperuntukan bagi santri-santri pemula dalam menempuh pendidikan di Pesantren Bahrul Qiroat dengan  Tahapan waktu dengan penekanan pematangan tajwid tartil dan juga makhorijul huruf, setoran hafalan quran secara nadzri kepada khootimil bil hifdzi.

Tahun Pertama
-          Dengan konsentrasi pada Pembenahan baca qur’an yang baik dan benar sesuai qoidah ilmu tadzwid melalui sorogan quran(talaqi).
-          Menghafal Juz 30 Dengan tahap I( surat at-takatsur s.d an-naas) tahap II( s. albalad s.d al-qoriah), tahap III (S.An-Naba s.d S.Al-fajr)
-          Menghafal bacaan doa dalam sholat( Lafadz niat, doa iftitah, doa ruku’, doa sujud, doa duduk antara dua sujud, doa tasyahud)
-          Ekskul konsen pada Seni Beladiri Silat dan Marawis

Tahun Kedua
-          Konsentrasi pematangan bacaan qur’an sekaligus diberikan materi-materi teori tadzwid dengan maroji’ kitab hidayatul mustafidz,
-          Menghafal S.yasin, s.assajadah, s.almulk, s.addukhon, s.ar-rohmaan, s..al-waqiah, dan s.al-kahfi
-          Menghafal nadzom imriti dan tashrifan dengan bersama setiap akan sholat maghrib dan sholat isya.

-          Ekskul Konsen kepada B.Inggris dan jaringan Komputer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar