![]() |
| SANTRI SEDANG MEMPERAGAKAN JURUS JAMPANG |
| JAMAAH SEDANG ANTUSIAS MENGKIKUTI ISTIGHOSAH DI KEGIATAN HARI SANTRI |
PONDOK PESANTREN
BAHRUL QIROAT AN-NAHDLOH KM.26
A. Sejarah Pendirian
Pondok Pesantren Bahrul Qiroat
An-Nahdloh didirikan pada tahun 2016, namun sebelumnya di tahun 2003 sudah
direncanakan akan didirikan pesantren Bahrul qiro’at namun masih banyak
kendala, diantaranya kurangnya dukungan para tokoh dan aparat sehingga Ust
Suhadi selaku pendiri harus hengkang kaki untuk hijrah ke dusun lainnya untuk
bekerja mengurus Musholah atas permintaan pemilik RS.Prikasih yang tempatnya
ada di dusun hambulu. Selama mengabdi di Prikasih Suhadi harus berkeliling
mengajar ngaji kaum bapak dari musholah ke musholah, masjid ke masjid yang ada
di dusun Hambulu selama 6 tahun.
Di
tahun 2008 suhadi mendapat tawaran dari pengurus PBNU dalam pengembangan perguruan
Tinggi NU untuk memulai mencari Mahasiswa di awal perkuliahan dikarenakan
bangunan baru Sekolah Tinggi Agama Islam
NU yang berdiri disebidang tanah seluas 2,7 ha milik Bp.Dainal Tanjung yang
ada diwilayah Dusun Hambulu belum memiliki Mahasiswa.
Akhirnya, Suhadi harus membantu
menghidupkan kegiatan kampus STAINU. Dan dalam perjalanan membantu STAINU yang
saat itu suhadi sebagai ketua MWC NU Kemang, suhadi pun mendapat tawaran untuk
membantu pa Imam Syafei yang menjabat di Kasubdit Pekapontren Kementrian Agama
Pusat saat itu untuk merintis berdirinya Lembaga Bina Santri Mandiri(LBSM),
yang menampung Mahasiswa dari
pondok-pondok pesantren se-Indonesia, maka suhadi disamping membantu ngajar ia
dengan Istrinya Asmiati harus mendirikan RA.Mutiara Bunda di bawah naungan LBSM.
Walaupun kegiatan mengaji anak-anak
santri di wilayah KM.26 tak lagi dipegang oleh Suhadi, maka sejak ditinggalkan
kegiatan mengaji dikelola oleh santrinya sendiri bernama Edih Soleh dan Irwan. Sejak
Tahun 2012 akhir, beliau tetap eksis mengajar di masyarakat km.26 walaupun
kegiatan mengajarnya padat di pesantren milik Ibu Nabilah Lubis di wilayah
Ciseeng.
Pada tahun 2016 ini, Ust.Suhadi
kembali ke kampung halamannya untuk kemudian ia kembali merintis kegiatan
belajar mengaji bagi anak-anak disekitarnya dalam wadah pendidikan pesantren
yang dirintisnya walaupun di bangunan majlis taklim dengan luas tanah 135m. Adapun
awal kegiatan pesantren santri yang masuk berjumlah 47 orang. Suhadi sangat
prihatin dengan kondisi anak-anak di sekitarnya
yang kesehariannya hanya disibukan oleh permainan game pokemon bahkan
kegiatan-kegiatan yang sifatnya hura-hura saja. Apalagi di desa dimana ia
tinggalai belum ada pesantren yang terprogram
untuk melahirkan generasi penghafal qur’an, lahirnya qori, dan lahirnya
generasi muslim yang peduli terhadap pendidikan agama.
Dengan tidak terprogramnya
kegiatan belajar agama, maka ust.suhadi
mulai menggiatkan pengajian dengan sistem privat atau kursus bagi
santri-santri yang dididikanya , yaitu mengawali kegiatan target mengaji
setahun dengan program membaca qur,an dengan baik dan benar , menghapal juz amma, dan menghapal do’a-do’a sholat. Setelah
program tahun pertama tercapai maka ditahun kedua santri yang telah diluluskan
harus mengikuti target tahun kedua yaitu, menghafal ayat-ayat hukum dan
menghafal kitab jurumiyah dan tasrifan.
Rencana kedepan atas obsesi Ust Suhadi
santri-santri yang didiknya mampu menjadi pioner-pioner agen of chang karena
suhadi harus mencetak ulama yang ahli IT dan ulama yang mampu berinovasi dengan
penguasaan skill yang siap pakai. Baik pada dunia teknologi, dunia seni,
ataupun dunia olah raga.
KONDISI SOSIAL MASYARAKAT
Pondok Pesantren Bahrul Qiroat
An-Nahdloh dibangun di atas tanah seluas 970 M3 di Dusun I Pondok Udik Rw.03,
Daerah ini termasuk padat Penduduk walaupun tanahnya subur namun lahan
kosong yang bisa dimanfaatkan sebagai
lahan pertanian hanya sedikit sekali yang bisa digarap, karena lahan yang ada
merupakan lahan bantaran setu milik pemerintah.
Dikarenakan Kondisi ekonomi masyarakat
sekitar Pesantren pada umumnya sebagai buruh bangunan mencfapai 65%, petani 2%,
pedagang 15%, sisanya 20% sebagai karyawan pabrik dan pegawai. Dengan kondisi ini
sangat mempengaruhi karakter masyarakat sebagai buruh bangunan menjadi hal yang
wajar apabila dengan keterbatasan pola pikir mereka karena tidak ditopang oleh
pendidikan yang kurang memadai untuk diajak berpikir maju. Sudah barang tentu
kondisi sosial semacam itu mengakibatkan kurangnya memikirkan masa depan
anak-anaknya sebagai generasi yang harus dipersiapkan untuk kemajuan mereka.
MODEL KEPEMILIKAN/ PENGELOLAAN
Dalam pengelolaannya, Pondok
Pesantren Bahrul Qiroat yang merupakan salah satu Pesantren yang bernafaskan
Nahdlatul Ulama(NU) dikarenaka Pengasuhnya adalah seorang nadliyin yang memahami
amaliyah dan pemikiran NU.
Sebagai sebuah Lembaga Pesantren
yang baru saja hadir dengan ruangan yang kurang memadai, kegiatan ruangan
pesantren sebelum berdirinya pesantren dimanfaatkan sebagai ruang anak-PAUD
MODEL PENDIDIKAN
Dengan Beroperasinya Pesantren
Bahrul Qiroat An-Nahdloh memiliki beberapa garapan program yang harus terwujud,
yaitu :
a. Marhalah Binadzri
Tingkatan ini diperuntukan bagi
santri-santri pemula dalam menempuh pendidikan di Pesantren Bahrul Qiroat
dengan Tahapan waktu dengan penekanan
pematangan tajwid tartil dan juga makhorijul huruf, setoran hafalan quran
secara nadzri kepada khootimil bil hifdzi.
Tahun Pertama
-
Dengan konsentrasi pada Pembenahan baca qur’an
yang baik dan benar sesuai qoidah ilmu tadzwid melalui sorogan quran(talaqi).
-
Menghafal Juz 30 Dengan tahap I( surat
at-takatsur s.d an-naas) tahap II( s. albalad s.d al-qoriah), tahap III
(S.An-Naba s.d S.Al-fajr)
-
Menghafal bacaan doa dalam sholat( Lafadz niat,
doa iftitah, doa ruku’, doa sujud, doa duduk antara dua sujud, doa tasyahud)
-
Ekskul konsen pada Seni Beladiri Silat dan
Marawis
Tahun Kedua
-
Konsentrasi pematangan bacaan qur’an sekaligus
diberikan materi-materi teori tadzwid dengan maroji’ kitab hidayatul mustafidz,
-
Menghafal S.yasin, s.assajadah, s.almulk, s.addukhon,
s.ar-rohmaan, s..al-waqiah, dan s.al-kahfi
-
Menghafal nadzom imriti dan tashrifan dengan
bersama setiap akan sholat maghrib dan sholat isya.
-
Ekskul Konsen kepada B.Inggris dan jaringan
Komputer

Tidak ada komentar:
Posting Komentar