29/08/16

Membangun Ruh Dakwah




Islam di Indonesia saat ini, lebih banyak terlihat wajah marah, daripada ramah. Mengapa begitu? Hal ini, karena esensi dakwah telah menghilang dan luput dari karakter pendakwah muslim di negeri ini.

pentingnya ruhuddakwah (ruh atau inti dakwah), yang harus dimiliki oleh ustadz, pendakwah dan segenap umat muslim negeri ini. "Di antara krisis umat Islam adalah krisis ruh ad-dakwah," saat ini. hilangnya ruh dakwah akan menjadikan pesan Islam menjadi melenceng dari apa yang diperintahkan Allah. 
Kita harus mengecam para pendakwah yang bersikap keras dan cenderung main hakim sendiri, tanpa ada ajakan dengan kedamaian dan rahmat. "Semua sedang berjalan menuju Allah. Ada yang mampir, ada yang bergeser. Tapi semua belum sampai ke tujuan. Jika masih di jalan, tapi belum sampai kok disikat,".

Bahwa Rasulullah
Muhammad diutus untuk berdakwah dan mengajarkan cinta, bukan melaknat manusia. "Buitstu daa'iyan, saya diutus untuk berdakwah bukan melaknat. Itulah ungkapan Nabi Muhammad,".

Dalam esensi dakwah dengan cinta, Nabi
Muhammad senantiasa bersabar dan terus mengajak kepada kebaikan, meski dibalas musuhnya dengan kejam. Namun, kesabaran Nabi Muhammad membuahkan hasil dengan Islam yang berkembang pesat.

"Kalian tahu siapa Khalid bin Walid? Khalid bin Walid itu anaknya Walid al-Mughirah, yang merupakan tokoh yang memusuhi Nabi
Muhammad. Kalian mengenal Hindun? Perempuan bernama Hindun, istrinya Abu Sufyan, yang dahulu pernah memakan jantungnya Sayyidina Hamzah, di perang Uhud. Setelah masuknya Islam, Hindun sangat mencintai Nabi Muhammad, sebagai pujaan dan panutan,".

Hendaknya pendakwah  agar memahami bab taubat. Bahwa taubat itu sampai pada akhir hayat, sebelum nyawa dicabut, setiap manusia bisa bertaubat.

"Sunan Kalijaga ketika masih menjadi Brandal Lokajaya, itu merupakan begal. Kalau pada masa itu Sunan Bonang bersikap keras, maka ya tidak ada Sunan Kalijaga,".

Bagi pendakwah dihimbau agar umat muslim mengedepankan akhlak dan memudahkan kesulitan.
"Yuriidu biqumul yusra, walaa yuriidu biqumul usra. Allah menghendaki kalian gampang, dan tidak menghendaki kalian sulit. Allah itu tidak ingin kita itu sulit, kok kita malah mempersulit,".

Semestinya dalam beragama itu seharusnya menjadi kenikmatan. "Beragama itu harusnya enak, tapi kok sekarang malah dipersulit?
Islam itu harusnya rahmatan lil 'alamin, tapi kayaknya malah jadi la'natan lil 'alamiin,".

Bagi para da’I yang membawa pesan agama seyogyanya harus memberi manfaat pada kehidupan, dan turut berkontribusi pada Indonesia Aswaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar